Vauxhall menghadapi situasi yang sangat berbeda dibandingkan ketika Steve Catlin terakhir kali bekerja untuk merek mobil ikonik asal Inggris tersebut pada tahun 2015. Saat itu, sebagai direktur penjualan ritel di bawah perusahaan induk General Motors, ia berbasis di Griffin House di Luton, sebuah kompleks luas yang menampung lebih dari 2.000 karyawan dan terletak sangat dekat dari pabrik manufaktur Vauxhall. Saat ini, pabrik tersebut ditutup, dan Griffin House sendiri telah dijual dan dibongkar.
Kini, Catlin kembali ke Vauxhall sebagai direktur pelaksana, yang bertugas mengarahkan merek tersebut melalui periode perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perjalanannya kembali ke Vauxhall setelah bertugas di Volkswagen Group dan Volvo Financial Services memiliki sebuah perubahan: ia tidak menetap di kantor sudut tradisional yang dilindungi oleh sepasukan asisten. Kali ini, kepemimpinan Catlin mewujudkan pendekatan yang efisien, yang mencerminkan realitas transformasi industri otomotif.
Kontras ini menggarisbawahi pergeseran seismik yang dialami Vauxhall dalam beberapa tahun terakhir. Penutupan pabriknya di Luton menunjukkan betapa fluktuatifnya sifat manufaktur akibat tekanan ekonomi global dan permintaan konsumen yang terus berubah.
Perpindahan dari kantor pusat yang luas semakin menandakan adanya perubahan dari model bisnis masa lalu, yang mengisyaratkan struktur yang lebih ramping dan berpotensi lebih tangkas dalam menanggapi tantangan-tantangan ini. Pendekatan langsung Catlin menunjukkan keinginan untuk terlibat langsung dengan realitas Vauxhall saat ini – sangat kontras dengan struktur hierarki yang umum terjadi di perusahaan besar.
Pertanyaannya tetap: bagaimana Catlin menerjemahkan pengalamannya dan gaya manajemen sederhana ini menjadi hasil nyata bagi Vauxhall? Merek mobil asal Inggris ini menghadapi tekanan besar untuk menemukan kembali jati dirinya di pasar yang berubah dengan cepat dan didominasi oleh kendaraan listrik dan persaingan global yang ketat.
Kesuksesan Catlin bergantung pada menavigasi arus yang kompleks ini sekaligus memulihkan warisan Vauxhall berupa mobil yang andal dan bernilai tinggi yang telah lama disukai oleh pengendara Inggris. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah kembalinya dia yang tidak lazim ini menandakan perubahan haluan yang sukses bagi andalan otomotif yang dulunya sudah dikenal ini.



































