Bentley Mempertimbangkan Kembali Masa Depan Listrik, Mempertahankan Komitmen terhadap Mesin Gas

1

Produsen mobil mewah Bentley sedang menyesuaikan strateginya terkait kendaraan listrik (EV), menandakan transisi yang lebih bertahap dari mesin bertenaga bensin daripada yang direncanakan sebelumnya. Setelah secara agresif mengejar masa depan yang sepenuhnya bertenaga listrik, merek asal Inggris ini kini memprioritaskan jangka waktu yang lebih lama dan menegaskan kembali komitmennya terhadap mesin pembakaran internal (ICE) untuk tahun-tahun mendatang.

Pergeseran Strategi: Dari tahun 2030 hingga 2035 dan seterusnya

Beberapa tahun yang lalu, Bentley menyatakan ambisinya yang berani terhadap elektrifikasi, dengan menampilkan mobil konsep EXP 100 pada tahun 2019 dan menjanjikan jajaran produk listrik sepenuhnya pada tahun 2030. Namun, karena antusiasme konsumen global terhadap kendaraan listrik telah menunjukkan tanda-tanda menurun, Bentley telah merevisi targetnya, mendorong tanggal elektrifikasi penuh ke tahun 2035 atau lebih. Pergeseran ini menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap mobilitas listrik.

Terus Menawarkan Opsi Bertenaga Gas

Meskipun berinvestasi pada model listrik seperti Urban SUV yang akan datang, CEO Bentley Frank-Steffen Walliser menegaskan bahwa perusahaan akan terus mengembangkan dan menawarkan kendaraan bertenaga pembakaran. Daya tarik mesin tradisional tetap kuat, dan Bentley bertujuan untuk memenuhi preferensi pelanggan dengan menyediakan berbagai pilihan powertrain.

“Kami ingin terus memuaskan pelanggan dengan pilihan powertrain… Kami akan melihat ICE Bentley lainnya sebelum akhir tahun.” – Frank-Steffen Walliser, CEO Bentley

Sentimen ini menggarisbawahi pengakuan Bentley bahwa tidak semua pelanggan siap atau bersedia beralih ke mobil listrik, dan merek tersebut bermaksud mempertahankan kehadirannya di pasar mobil mewah dengan memberikan alternatif.

Investasi pada Mesin Listrik dan Mesin Pembakaran

Laporan awal tahun ini mengungkapkan niat Bentley untuk terus berinvestasi pada kendaraan bertenaga pembakaran selama beberapa tahun. Model populer seperti Continental GT, Flying Spur, dan SUV Bentayga akan terus menawarkan mesin bensin bersama versi plug-in hybrid (PHEV). Seiring dengan semakin matangnya teknologi listrik, opsi full electric (BEV) juga akan tersedia untuk varian tertentu dalam jajaran produk.

Kembalinya Bentley Bensin Murni

Continental GT Supersports yang akan datang telah menghasilkan banyak perhatian, dan diyakini sebagai model bertenaga pembakaran yang direferensikan oleh Walliser. Berbeda dengan versi sebelumnya, versi performa tinggi dari Continental GT ini dikabarkan akan menampilkan mesin bensin khusus, hanya menggerakkan roda belakang dan membuang pengaturan hybrid. Langkah ini menunjukkan fokus untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih tradisional, menarik bagi para penggemar yang mengapresiasi karakteristik mesin pembakaran murni.

Lanskap industri otomotif yang terus berkembang menghadirkan tantangan dan peluang unik bagi merek-merek mewah seperti Bentley. Dengan mengakui dinamika pasar yang berubah dan menanggapi preferensi konsumen, Bentley bertujuan untuk mempertahankan relevansi dan daya tariknya di tahun-tahun mendatang. Rincian lebih lanjut mengenai rencana jangka panjang Bentley diharapkan tersedia dalam beberapa bulan mendatang.